Butterfly Keyboard: Desain Tipis yang Menuai Pro dan Kontra

0
Butterfly keyboard

Sumber: freepik.com

Hai sobat Arek Malang! Sempat dengar sebutan “butterfly keyboard”? Buat kalian yang menjajaki pertumbuhan teknologi, spesialnya bahan- bahan Apple, bisa jadi telah tidak asing lagi. Butterfly keyboard pernah jadi topik hangat sebab desainnya yang unik serta luar biasa tipis. Tetapi di balik tampilannya yang keren, nyatanya banyak pula cerita menarik( serta kontroversial) di balik keyboard ini. Ayo, kita bahas lebih dalam!

Apa Itu Butterfly Keyboard?

Butterfly keyboard merupakan tipe mekanisme keyboard yang awal kali diperkenalkan Apple pada tahun 2015. Nama” butterfly” sendiri diambil dari wujud mekanisme engselnya yang menyamai sayap kupu- kupu. Desain ini membolehkan keyboard jadi sangat tipis serta rata, sesuai buat fitur semacam MacBook yang mau tampak sleek serta minimalis.

Alibi Apple Membuat Butterfly Keyboard

Apple populer dengan obsesinya terhadap desain tipis serta ringkas. Buat mengejar wujud MacBook yang terus menjadi ramping, mereka mengubah mekanisme scissor switch tradisional dengan butterfly switch. Tidak hanya mengirit ruang, butterfly keyboard pula diklaim membagikan respons pengetikan yang lebih normal serta menyeluruh di segala permukaan tombol.

Pengalaman Mengetik dengan Butterfly Keyboard

Buat sebagian orang, mengetik di atas butterfly keyboard terasa kilat serta presisi. Tombolnya rata serta memiliki travel yang sangat pendek, sehingga membagikan sensasi mengetik yang berbeda dari keyboard biasa. Tetapi, tidak sedikit pula yang merasa tombolnya sangat dangkal serta kurang aman buat tahap mengetik lama.

Polemik serta Permasalahan yang Muncul

Walaupun nampak inovatif, butterfly keyboard malah memunculkan banyak permasalahan pada pengguna MacBook. Debu ataupun partikel kecil yang masuk ke dasar tombol dapat menimbulkan tombol macet, tidak responsif, ataupun apalagi tertekan 2 kali. Perihal ini buat frustasi banget, terlebih buat pengguna yang kerap bekerja dengan laptopnya tiap hari.

Apple serta Program Revisi Butterfly Keyboard

Sebab banyaknya keluhan, Apple kesimpulannya mengakui permasalahan pada butterfly keyboard. Mereka merilis sebagian perbaikan dari tahun ke tahun buat membetulkan mekanismenya, tetapi perkaranya senantiasa kesekian. Sampai kesimpulannya Apple meluncurkan program revisi free buat pengguna MacBook dengan butterfly keyboard yang bermasalah. Ini berlaku buat bermacam model yang dibuat antara 2015 sampai 2019.

Perbandingan dengan Scissor Switch

Scissor switch, yang digunakan pada keyboard MacBook saat sebelum serta setelah masa butterfly, mempunyai desain yang lebih tradisional tetapi teruji lebih tahan lama. Banyak pengguna yang kesimpulannya lebih menggemari keyboard dengan mekanisme scissor sebab lebih aman serta tidak gampang rusak akibat debu ataupun kotoran kecil.

Akhir dari Masa Butterfly Keyboard

Pada tahun 2020, Apple secara formal meninggalkan butterfly keyboard serta kembali ke desain scissor switch lewat Magic Keyboard di MacBook Air serta MacBook Pro terkini. Keputusan ini disambut hangat oleh banyak pengguna sebab dikira lebih andal serta aman digunakan dalam jangka panjang.

Butterfly Keyboard: Style vs Guna?

Butterfly keyboard dapat dibilang selaku eksperimen desain yang ambisius. Apple berupaya mencampurkan estetika tipis dengan fungsionalitas, tetapi nyatanya belum seluruhnya sukses. Untuk sebagian orang, tampilannya memanglah menarik, tetapi bila berdialog soal kenyamanan serta keandalan, banyak yang lebih memilah desain lama.

Pelajaran dari Butterfly Keyboard

Dari permasalahan butterfly keyboard, kita dapat belajar kalau inovasi desain wajib senantiasa mencermati aspek fungsional. Tidak seluruh perihal yang nampak keren hendak berperan dengan baik dalam pemakaian tiap hari. Apple sendiri kesimpulannya mencermati masukan pengguna serta kembali ke mekanisme keyboard yang lebih teruji kualitasnya.

Kesimpulan

Butterfly keyboard merupakan langkah berani Apple dalam mengejar desain luar biasa tipis pada laptop mereka. Walaupun tampilannya modern serta berbeda, banyak pengguna merasa kecewa dengan energi tahan serta kenyamanannya. Masalah- masalah teknis yang timbul membuat Apple kesimpulannya mundur dari konsep ini serta kembali memakai desain yang lebih konvensional tetapi lebih profesional. Butterfly keyboard senantiasa jadi bagian berarti dalam sejarah evolusi keyboard, baik selaku inovasi ataupun selaku pengingat kalau tidak seluruh perihal baru senantiasa lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *