Arek Malang – Warga di sekitar kebun ganja yang ditemukan di RT 02 RW 16, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, mengaku tidak pernah mencurigai aktivitas yang dilakukan oleh penghuni rumah tersebut. Kejadian ini menjadi sorotan setelah penggerebekan yang dilakukan oleh pihak kepolisian mengungkap adanya tanaman ganja yang dibudidayakan di area rumah tersebut.
Menurut Sutarso, Sekretaris RT 02 RW 16, ia tidak pernah melihat adanya aktivitas mencurigakan dari penghuni rumah itu. Ia menjelaskan bahwa rumah tersebut berada di area yang terpantau oleh kamera CCTV, namun aktivitas penghuni terbilang biasa saja dan tidak menunjukkan tanda-tanda yang mencurigakan. “Saya enggak pernah curiga dengan aktivitas penghuninya. Karena saya pantau di CCTV juga kan, ada depan rumah. Tetapi tidak pernah lihat aktivitas yang aneh,” kata Sutarso saat ditemui oleh wartawan di lokasi kejadian pada hari Rabu.
Lebih lanjut, Sutarso menyebut bahwa penghuni rumah tersebut cukup berbaur dengan warga sekitar. Setiap harinya, mereka terlihat berkumpul dan nongkrong di lingkungan sekitar, tanpa menunjukkan perilaku yang bisa menimbulkan kecurigaan warga. “Kalau saya lihat tiap hari ada nongkrong, aktivitasnya ya nongkrong saja,” ujarnya. Hal ini mungkin menjadi alasan mengapa warga sekitar tidak menyadari adanya aktivitas ilegal di rumah tersebut.
Meskipun penghuni rumah sering terlihat nongkrong di luar, Sutarso mencatat bahwa tidak pernah ada tetangga yang terlihat bertamu ke rumah tersebut. Ini menandakan bahwa interaksi sosial mereka dengan warga sekitar hanya sebatas pertemuan di luar rumah dan tidak sampai mengundang tetangga untuk masuk ke dalam rumah. “Enggak ada tetangga yang bertamu,” tambah Sutarso. Fakta ini menjadi salah satu poin yang kemudian dipertimbangkan oleh pihak keamanan lingkungan setempat dalam melakukan evaluasi terhadap kegiatan patroli.
Terkait keamanan lingkungan, Sutarso menjelaskan bahwa di wilayah tersebut terdapat lima petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang secara rutin melakukan patroli setiap malam. Mereka bergantian menjaga keamanan wilayah untuk memastikan tidak terjadi gangguan keamanan. “Kalau penjagaannya alhamdulillah kami di wilayah itu Linmas-nya juga sampai lima orang. Tiap malamnya itu jaga tiga, gantian tiap malamnya,” jelas Sutarso. Ia juga menyatakan bahwa selama ini situasi di lingkungan tersebut cukup aman dan tidak ada kejadian yang mencurigakan hingga saat ini.
Namun, pada hari penggerebekan, situasi berubah drastis. Sekitar pukul 16.03 WIB, pihak kepolisian melakukan penggerebekan dan menemukan sejumlah pot yang berisi tanaman ganja. Tanaman-tanaman tersebut bervariasi ukurannya, mulai dari yang tingginya sekitar 30 sentimeter hingga dua meter. Tanaman ganja ini ditempatkan di teras rumah dan menjadi barang bukti yang langsung diamankan oleh pihak kepolisian.
Pada setiap pot ganja yang ditemukan, terdapat penanda berupa secarik kertas berwarna merah muda yang bertuliskan keterangan dari kepolisian. Penanda tersebut menunjukkan bahwa tanaman ganja tersebut merupakan barang bukti dalam penggerebekan yang dilakukan. Pihak kepolisian mencatat ada delapan pot ganja yang dipajang di depan rumah sebagai etalase barang bukti. Pengungkapan kebun ganja di tengah permukiman padat ini tentu mengejutkan warga sekitar yang tidak menyangka bahwa aktivitas ilegal semacam ini terjadi di lingkungan mereka.
Penemuan kebun ganja ini membuat warga sekitar tercengang, mengingat wilayah tersebut selama ini dikenal sebagai area yang aman dan jauh dari kegiatan kriminal. Sutarso dan beberapa warga lainnya merasa heran karena tidak pernah melihat tanda-tanda adanya aktivitas mencurigakan, apalagi terkait dengan budidaya tanaman ganja. Hal ini menjadi pelajaran bagi warga sekitar untuk lebih waspada dan meningkatkan perhatian terhadap aktivitas di lingkungan mereka, meskipun tidak ada tanda-tanda yang mencolok.
Pihak kepolisian kini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap siapa saja yang terlibat dalam budidaya ganja tersebut dan apakah ada jaringan yang lebih luas yang beroperasi di baliknya. Selain itu, mereka juga akan melakukan evaluasi terhadap langkah-langkah pengawasan dan keamanan di wilayah tersebut agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Sementara itu, warga sekitar berharap agar kejadian ini segera ditangani dengan baik oleh pihak berwenang. Mereka juga mendukung upaya pihak keamanan dalam melakukan patroli lebih intensif untuk memastikan lingkungan mereka tetap aman dan bebas dari kegiatan kriminal. Kejadian ini menjadi pengingat bahwa tindakan kriminal bisa terjadi di mana saja, bahkan di lingkungan yang dianggap aman sekalipun.
Dalam waktu dekat, diharapkan pihak kepolisian dapat memberikan penjelasan lebih lanjut terkait hasil penyelidikan dan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi peredaran narkoba di kawasan tersebut. Warga sekitar pun diminta untuk tetap waspada dan melaporkan setiap aktivitas mencurigakan kepada pihak yang berwenang untuk menjaga keamanan lingkungan bersama.